SORONG, BeritaAktual.co – Ratusan massa aksi yang menolak Daerah Otonom Baru (DOB) termasuk Provinsi Papua Barat Daya (PBD) Kamis siang, 17 Maret 2022 berunjuk rasa di kantor Walikota Sorong. Massa pendemo terpaksa kecewa karena tidak berhasil menemui ketua Tim Pemekaran Papua Barat Daya Lambertus Jitmau di kantor Walikota Sorong.
Massa yang melakukan long march yang terpusat di kilometer 10 menuju kantor Walikota Sorong, terpaksa dihentikan aparat keamanan dari Kepolisian Resort Sorong Kota tepatnya di jalan Basuki Rahmat depan Showroom Mobil. Massa kemudian diangkut menggunakan mobil truk menuju sasaran aksi demo yaitu kantor Walikota Sorong. Awalnya massa sempat adu mulut dengan petugas, namun akhirnya massa menuruti anjuran petugas mereka ramai-ramai naik mobil truk yang sudah disediakan polisi. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penambahan massa yang banyak yang berpotensi terjadi gangguan stabilitas keamanan kota Sorong.
Namun ditengah perjalanan, para pendemo meminta sopir truk yang mengangkut mereka berhenti di taman Sorong City, massa kemudian melakukan long march menuju perempatan gereja Maranatha. Ratusan massa aksi penolakan DOB tersebut dari berbagai lokasi di kota Sorong kemudian melakukan orasi menyampaikan penolakan mereka terhadap usulan pemekaran DOB termasuk pemekaran Papua Barat Daya.
Kapolres Sorong Kota, AKBP Johanes Kindangen saat dikonfirmasi awak media mengakui, aksi massa ini tidak mengantongi izin dari kepolisian, namun polisi tetap mengamankan jalannya aksi unjuk rasa yang menolak pemekaran tersebut.
“Massa ini tidak dihadang, kami hanya mengarahkan mereka supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, dimana kita bisa mencegah bertambahnya massa. Kegiatan ini sebenarnya tidak kami izinkan tapi kami tetap mengamankan mereka. Situasi aman terkendali. Massa ini beraksi menolak pemekaran,” ujar Kapolres.
Salah satu massa aksi, Betty menyampaikan, sebagai perempuan Papua ia berdiri disini mewakili perempuan Papua lainnya yang menolak adanya pemekaran.
“Saya menolak daerah otonom baru! Karena itu akan mempengaruhi generasi-generasi kami di tanah Papua. Bapa Walikota dengar, kemarin bapak membawa orang-orang demo DOB Papua Barat Daya, itu bukan generasi Papua, yang terima itu dikasih 6 juta! Kami datang kesini itu gratis, kami minta bapa turun kesini menemui kami,” seru Betty.
Massa terpaksa harus menelan kekecewaan karena ketua tim pemekaran Papua Barat Daya, Lambertus Jitmau tidak berhasil ditemui dengan alasan masih sibuk dengan aktivitasnya, namun massa tetap bertahan meski hujan deras mengguyur kota Sorong massa aksi tetap bersih di tengah guyuran hujan. Polisi juga terus membuat pagar betis di depan balai kota untuk mencegah massa masuk kantor Walikota Sorong.
Saat hujan mengguyur pun personil polisi terus berjaga mengamankan jalannya aksi. Karena tidak berhasil menyerahkan aspirasinya kepada ketua tim pemekaran daerah otonom baru, massa berjanji akan melakukan aksi serupa dengan massa yang lebih besar pada hari Senin pekan depan. [jas]