Aimas, BeritaAktual.co – Ratusan pekerja kelapa sawit Rabu sore, 5/10/22 mendatangi Hotel Aimas Kabupaten Sorong Papua Barat. Kedatangan para pekerja dengan menggunakan dump truk ini menuntut seluruh hak yang tidak dipenuhi oleh The Capitol Group segera dipenuhi.
Kedatangan para pekerja disambut langsung oleh Pj Bupati Sorong, Yan Piet Moso,SH.,MM, warga yang sebelumnya menunggu kurang lebih satu jam akhirnya terobati, secara spontanitas warga mulai menyampaikan satu persatu aspirasi kepada Pj Bupati Sorong.
Aspirasi yang disampaikan diantaranya, upah pekerja yang diberikan tidak sesuai dengan kesepakatan atau nilai kontrak yang disepakati sejak pertama kali bekerja, selain upah yang tidak sesuai, sejumlah fasilitas seperti air bersih, listrik dan kesehatan juga menjadi pokok inti tuntutan mereka.
“Bapak, air mata kami rasanya sudah mau kering sudah tidak tahu mau mengadu sama siapa lagi, jadi hari ini kami mau sampaikan beberapa hal kepada pak Bupati. Begini bapak sampai detik ini kami merasa terabaikan oleh perusahaan dimana hak kami tidak terbayarkan penuh oleh pihak perusahaan, kami rasa telah dipermainkan oleh pihak perusahaan terkait hak-hak kami. Karena itu harap melalui aksi ini pak Pj Bupati bisa membantu dan memahami nasib kami, selain itu hingga detik ini kami pekerja disana susah sekali mendapatkan sumber air bersih untuk sehari-hari, belum lagi pelayanan fasilitas kesehatan tidak memadai, sehingga apabila kami sakit pada umumnya hanya diberikan resep karena tenaga medis kerap menyampaikan tidak ada obat. Hal ini kami anggap cukup fatal bagi pekerja bila sakit, kami mohon hal-hal ini bisa segera ditindaklanjuti bapak,” ucapĀ Jhon, salah satu pekerja kepada Pj Bupati Sorong.
Selain tuntutan, para pekerja juga meminta dan berharap dukungan pemerintah agar pihak perusahaan tidak lagi menggunakan tangan besi atau aparat untuk bertindak terutama di wilayah tanah adat Moi.
“Bapak tolong pasukan diatas ditarik supaya tidak ada lagi main tangan besi, kami rasa sikap mereka tidak menghargai wilayah adat kami suku Moi, kami merasa diinjak-injak dan tidak menghargai adat budaya nenek moyang kami. Kami tidak terima proses pemalangan yang dilakukan dibuka oleh oknum oknum petugas berpakaian dinas dengan dalih perintah pimpinan. Itu sama saja melukai hak kami,” beber Jhon.
Mendengar langsung dan menyikapi seluruh keluhan para pekerja, Pj Bupati Sorong memerintahkan seluruh jajaran terkait bertindak cepat menyikapi keluhan, termasuk upaya memanggil pihak perusahaan untuk menjelaskan semuanya secara terperinci tuntutan yang menjadi hak para pekerja.
“Saya tidak punya kepentingan politik, saya ditugaskan negara untuk melihat bapak dan ibu sekalian jadi apa yang menjadi permasalahan saat ini menjadi permasalahan saya juga. Mulai sekarang akan saya follow up terus hingga satu minggu kedepan saya akan libatkan semua yang berkompeten, Kamis besok (6/10/22) saya akan langsung ke Polres Sorong untuk bersilaturahmi sekalian membicarakan permasalahan ini, yang jelas percayakan ini kepada kami pemerintah daerah. Apapun itu jika memang itu menjadi hak bapak dan ibu maka kami akan terus perjuangkan bersama, karena itu bapak, ibu jangan lupa berdoa agar upaya yang dibarengi dengan doa selalu senantiasa disertai Tuhan Yang Maha Esa,” tutup Mosso. [ary]