Takut Diserang, Siswa SMK 3 Sorong Tertahan di Sekolahnya 5 Jam

Bagikan berita ini

 

SORONG, BeritaAktual.co – Ratusan siswa SMK 3 kota Sorong, Papua Barat akhirnya dipulangkan setelah tertahan lebih dari lima jam di dalam ruang ruang sekolah. Tertahannya para siswa dari waktu (jam) pulang sekolah hingga sore hari itu lantaran dipicu aksi serang siswa SMK 3 terhadap siswa SMA lain dalam mobil angkutan kota (angkot), sehingga mereka takut ketika keluar sekolah akan diserang oleh siswa dari sekolah lain.

Bukan itu saja, siswa SMK 3 juga melempar warga yang melintas di jalan Basuki Rahmat kilometer 12 kota Sorong, Papua Barat sehingga Yance Rumbewas seorang ASN dari kabupaten Sorong Selatan (Solsel) yang hendak menuju tempat tugasnya mengalami luka di bagian kepala.

Dua regu polisi dari Polsek Sorong Timur dibantu Polresta Sorong mengatur para siswa yang akan pulang ke lokasi mereka masing masing. Untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan, polisi menyewa mobil truk untuk mengangkut mereka, polisi juga sibuk mengatur arus lalu lintas di jalan Basuki Rahmat yang sempat macet sepanjang dua kilometer.

Takut Diserang, Siswa SMK 3 Sorong Tertahan di Sekolahnya 5 Jam 1 IMG 20220810 WA0058
Polisi mengatur para siswa yang akan pulang ke rumah mereka masing masing. [Foto: JAS]

Kapolsek Sorong Timur, Kompol Jandry Danny Sairlela SIK. Rabu malam, 10 Agustus 2022, pukul 18.00 WIT saat memberikan keterangan mengatakan, para siswa sudah dipulangkan ke rumah mereka masing masing setelah ada mediasi antara pihak sekolah dan korban bersama keluarganya.

“Untuk saat ini siswa sudah dievakuasi, sudah dipulangkan dengan hasil tadi kita mediasi, kita berupaya untuk memulangkan karena harusnya siang tadi mereka sudah pulang, karena ada peristiwa itu akibatnya mereka tertahan, kelaparan, makanya kita cepat cepat pulangkan mereka,” ujar, Kapolsek Sorong Timur, Kompol Jandry Danny Sairlela SIK. Rabu malam, 10 Agustus 2022, pukul 18.00 WIT.

Takut Diserang, Siswa SMK 3 Sorong Tertahan di Sekolahnya 5 Jam 2 IMG 20220810 WA0053
Yance Rumbewas, korban pelemparan. [Foto: JAS]

Sementara, menurut keterangan korban Yance Rumbewas, Rabu 10/08/22 pagi, saat dirinya melintas di depan SMK 3 tiba tiba terkena lemparan batu. Saat mengejar pelaku ke dalam sekolah, sekuriti langsung menutup pintu dan menguncinya dari dalam dan membiarkan para siswa menyerangnya. Akibatnya lengan bagian kiri dan kanan serta kepalanya mengalami luka akibat dipukul benda tumpul.

“Saya kejar itu yang panah, tapi setelah saya masuk ke halaman sekolah, karena para siswa itu langsung masuk ke sekolah. Saat saya mau keluar sekuriti sudah kunci pintu lalu suruh siswa serang. Tulang belakang saya dipukul pakai kayu, setelah itu di siku, setelah saya dikeroyok jatuh baru kayaknya ada benda keras kena kepala, akhirnya luka,” terang Yance.

Polisi masih menyelidiki kasus ini, data dari kamera pengintai di pintu masuk sekolah telah diamankan polisi untuk menyelidiki aksi tawuran yang berujung jatuhnya korban. Dari hasil mediasi antara pihak sekolah dan korban di Polsek Sorong Timur telah disepakati pihak sekolah akan menanggung biaya pengobatan korban.

Pasca aksi tersebut kondisi kota Sorong terutama jalan Basuki Rahmat sekitar sekolah SMK 3 terpantau aman dan terkendali. [jas]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.