Aksi Nyata Pulihkan Alam, PT Gag Nikel Bersama DLH R4 Tanam 1.600 Bibit Pohon Mangrove

Bagikan berita ini

 

WAISAI, BeritaAktual.co – Bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Raja Ampat, PT Gag Nikel melakukan penanaman bibit pohon mangrove di pantai kampung Saonek, distrik Waigeo Selatan, Raja Ampat, Papua Barat. Rabu 10/8/2022. Penanaman 1.600 bibit pohon mangrove  tersebut, dalam rangka memperingati hari Konservasi Nasional 2022, tanggal 31 Agustus hingga 3 September 2022 mendatang.

Dalam sambutan Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati (AFU), SE yang diwakilkan Sekda Raja Ampat, Dr. Yusuf Salim, M. Si menyampaikan, kegiatan ini sebagai bagian dan aksi nyata dalam pengendalian kerusakan lingkungan yang dimotori oleh PT Gag Nikel adalah bagian Corporate Social Responsibility (CSR) yang merupakan bentuk komitmen tanggung jawab perusahan dibidang pelestarian sesuai prinsip pengelolaan lingkungan berkelanjutan.

“Saat ini telah banyak perusahaan dan stakeholder yang melakukan CSR dan memberikan dampak positif terhadap pembangunan bangsa ini. Kita sadar bahwa pembangunan bangsa ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun juga membutuhkan kontribusi seluruh elemen, termasuk dunia usaha,” ujarnya.

Atas nama pemerintah, ia memberi apresiasi dan penghargaan kepada PT Gag Nikel yang sudah melaksanakan CSR berupa penanaman mangrove di momen hari Konservasi Nasional dengan tema “Memulihkan Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat”

Aksi Nyata Pulihkan Alam, PT Gag Nikel Bersama DLH R4 Tanam 1.600 Bibit Pohon Mangrove 1 IMG 20220810 WA0035
Presiden Direktur PT Gag Nikel, Haidir Said (tengah) bersama kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Raja Ampat, Marthen Rio Imbir.ST., M.Si (kanan) saat menanam mangrove di pantai Saonek. [Foto: DAVID]

Kata Sekda, tujuan dari penanaman pohon mangrove selain menjaga ekosistem alam lingkungan, juga mencegah erosi, abrasi pantai yang saat ini menjadi isu utama kabupaten Raja Ampat. Sebagai destinasi wisata lanjutnya, pemerintah telah berkomitmen penuh dalam upaya pengendalian kerusakan lingkungan, berbagai program prioritas. Pemerintah kabupaten Raja Ampat juga telah melakukan hal serupa, seperti penanaman hutan mangrove, pembangunan turap, pengaman tebing pantai dan pembangunan pemecah gelombang.

“Upaya upaya ini tentu memerlukan alokasi anggaran yang tidak sedikit, untuk itu diperlukan stakeholder terkait guna berkolaborasi memberikan kontribusi dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkesinambungan sebagaimana yang hari ini difasilitasi oleh PT Gag Nikel,” tutupnya.

Sementara Presiden Direktur PT. Gag Nikel, Khaidir Sahid menyatakan, kegiatan penanaman mangrove ini juga bertujuan agar kedepan PT Gag Nikel lebih berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan di Raja Ampat.

“Kita tetap berupaya memberikan kontribusi secara optimal. Kami rencana hari ini sebanyak 1.600 bibit pohon mangrove ditanam di pantai Saonek dan pantai Moko. Kita juga ingin PT Gag Nikel maju dan masyarakat juga maju,” jelas Khaidir.

Haidir menambahkan, dalam program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat yang ada pada rencana induk, terdapat beberapa sektor diantaranya kesehatan, pendidikan kemandirian, infrastruktur, dan lingkungan.

Ia berharap PT Gag Nikel menjadi contoh dalam pengelolaan lingkungan dan pelaksanaan operasi tambang sehingga tidak muncul paradigma di masyarakat bahwa tambang dan lingkungan saling bertolak belakang.

“Harapannya, kita bisa merubah paradigma itu, bahwa pertambangan juga bisa berkontribusi dan mensupport dalam menjaga lingkungan pariwisata di Raja Ampat,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala DLH Provinsi Papua Barat, Abdul Latif Suaeri memberikan dukungan dan apresiasi atas kegiatan penanaman mangrove oleh PT Gag Nikel dan DLH Raja Ampat.

“Jadi penanaman bakao ini merupakan program nasional untuk rehabilitasi dan sangat penting di daerah daerah yang telah hilang kita kembalikan fungsinya. Ini sebuah gerakan dan butuh keterlibatan semua pihak supaya bisa berlanjut,” pungkasnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut, BKKPN – KKP, kepala Kampung Saonek, kelompok kerja mangrove Kampung Saonek, kelompok mangrove Kampung Friwen, Dan Posal Raja Ampat, kepala DLH Raja Ampat, kepala DLH Papua Barat, kementerian ESDM, Kapolres Raja Ampat, Dandim 1805 Raja Ampat. [dav]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.