Tinjau Galian C Kampung Bugis, Penjabat Walikota Sorong Dihadang Warga Korban Banjir

Bagikan berita ini

 

SORONG, BeritaAktual.co – Warga korban banjir di kampung Bugis kilometer 10, jalan Ani Weho, kelurahan Matalamagi, kota Sorong, Papua Barat Kamis siang, 01 September 2022 menghadang rombongan penjabat Walikota Sorong, George Yarangga dan rombongan yang hendak menutup tambang galian C yang ada di hamparan gunung di sekitar kampung tersebut.

Dengan membawa sejumlah pamflet dan spanduk, warga kampung Bugis menghentikan mobil penjabat Walikota dan mendesaknya untuk mendengarkan keluhan warga yang hingga kini belum bisa membersihkan rumah sendiri lantaran masih tergenang banjir yang terjadi pada Rabu sore 31/08/2022 kemarin.

Warga meminta penjabat walikota Sorong tidak menutup tambang galian C yang selama ini menjadi penyebab terjadinya banjir di lokasi mereka, namun meminta penjabat walikota melakukan reboisasi untuk menahan terjangan banjir yang terus terjadi.

“Hijaukan tanah kami kembali pak, kami tidak minta proyek itu berhenti pak tapi hijaukan tanah kami kembali pak, entah mau direlokasi kemana lagi, itu urusan bapak. Hancur pak, hancur berkeping-keping. Barang-barang kami rusak. Kami tidak mau urus lagi, karena pasti akan datang banjir susulan,” terang salah satu warga kampung Bugis, Rohman.

Tinjau Galian C Kampung Bugis, Penjabat Walikota Sorong Dihadang Warga Korban Banjir 2 IMG 20220901 3
Warga yang kesal lantaran selalu mendapat kiriman banjir setiap kali hujan. [Foto: JAS]

“Saya mohon pak, pulihkan kembali. Tiap banjir bapak lihat, kena sasaran banjir. Kami mau dikemanakan,” timpa Korneles, Ketua RT kelurahan Matalamagi.

Saat meninjau lokasi penambangan galian C di gunung botak kelurahan Matalamagi kota Sorong, rombongan melihat kerusakan parah di areal hutan lindung yang telah berubah menjadi tambang galian C. Terlihat lubang lubang besar menganga dan sungai menjadi keruh akibat aktivitas penambangan material liar tersebut.

Tinjau Galian C Kampung Bugis, Penjabat Walikota Sorong Dihadang Warga Korban Banjir 3 IMG 20220901 2
Gunung botak kelurahan Matalamagi kota Sorong [Foto: JAS]

Disampaikan Penjabat Walikota Sorong, George Yarangga bahwa, pemda kota Sorong akan meninjau ulang pemberian sertifikat tanah di areal hutan lindung yang menjadi lokasi penambangan material berupa pasir secara ilegal.

“Masyarakat melakukan penggalian disini padahal kita tahu ini kawasan hutan lindung, tidak ada izin tetapi ada juga yang menyampaikan sudah ada sertifikat. Itu yang kita harus lihat dulu sertifikatnya mana. Kita harus cari tahu walaupun punya sertifikat tetapi sebenarnya kalau melakukan aktivitas penggalian ini tanpa izin, harus diproses hukum,” ujar Yarangga.

Terkait itu, penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw telah menginstruksikan penjabat walikota Sorong untuk menutup sementara tambang galian C tersebut sembari memeriksa dokumen-dokumen yang berkaitan dengan izin penambanga, karena setiap hujan lebat kampung bugis dan sejumlah lokasi lain di kota Sorong mendapat banjir kiriman disertai material pasir dan batu akibat erosi dari lokasi tambang galian c.

Kelurahan Matalamagi merupakan salah satu lokasi terparah yang terendam banjir dan tanah longsor yang terjadi minggu lalu dan Rabu 31/08/2022 kemarin, namun lebih dari 1.000 (seribu) jiwa yang mendiami kampung bugis tidak mau mengungsi dengan alasan takut rumah mereka dijarah orang tidak bertanggung jawab. [jas]

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses