Mosso Si Bocah “Kantong Plastik” Kepercayaan Negara di Bumi Malamoi

Bagikan berita ini

SORONG,BeritaAktual.co, Perjuangan tidak mengkhianati hasil mungkin pribahasa yang pantas disematkan kepada pria yang saat ini dipercayakan negara untuk memimpin dibumi tanah Malamoi,kedatangannya ke bumi Malamoi berdasarkan perintah Negara yang mengacu pada surat keputusan Mendagri nomor :131-92-5119 tanggal 19 Agustus 2022.

Setelah menapaki 3 bulan sebagai PJ Bupati Sorong ,sejumlah program prioritas telah digenjot dan dievaluasi secara optimal dan berkala dengan tujuan program yang dijalankan dapat terimplementasi kemasyarakat sesuai dengan yang direncanakan.Seperti diantaranya penekanan angka stunting, berantas buta aksara,pelayanan peningkatan kesehatan masyarakat dan mendorong pertumbuhan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM).

Namun disela-sela kesibukannya orang nomor satu di Kabupaten Sorong ini kembali merindukan massa kecil bersama teman-teman sebayanya saat bermain, serta melakukan berbagai hal bersama-sama,spontan kerinduan ini tidak bisa lagi dibendung oleh seorang Mosso ,dimana nampak terlihat seusai memimpin upacara bendera Peringatan Sumpah Pemuda(28/10/22) Mosso didampingi istri tercinta setelah rehat sejenak dihotel Aimas, langsung menuju kompleks UKA Kampung Baru Kota Sorong Papua Barat.

Pj Bupati Sorong Yan Piet Mosso saat berbagi cerita dan mengenang masa lalu bersama kerabat dan teman teman masa kecil
Pj Bupati Sorong Yan Piet Mosso saat berbagi cerita dan mengenang masa lalu bersama kerabat dan teman teman masa kecil

Setibannya ditujuan Mosso menuju kios yang mengembalikan masa lalunya dimana kerap berbelanja disana sambil menengadahkan tangan disela-sela lobang kios tempat untuk keluar masuk barang belanjaan ,sambil berteriak “Mama Agus Beli ” spontan aksi ini membuat pemilik kios kaget karena tidak menyadari orang yang meneriaki namanya adalah seorang PJ Bupati Sorong.

Ny Anie Mosso saat menyapa warga dikompleks UKA Kampung Baru Kota Sorong Papua Barat
Ny Anie Mosso saat menyapa warga dikompleks UKA Kampung Baru Kota Sorong Papua Barat

Selain pemilik Kios sejumlah warga,kerbat terutama teman teman masa kecilnya kaget melihat kedatangan rombongan yang mendatangi kompleks UKA pemukiman tempat tinggal mereka .Setelah sesaat mendekat dan mengetahui yang menyambangi adalah pria yang selama ini tidak asing lansung berebut memeluk dan meneriaki Pj Bupati Sorong “ Bah tong mandi dikali lagikah ” sementara lainya berkata “boh dia sudatang dikompleks ini tong cari jambukah,”teriakan demi teriakan membuat Yan Piet Mosso tidak dapat lagi menahan senyum dan tertawa kecil sambil berupaya mengingat masa lalu.

Usai berbagi cerita dan kenangan masa lalu,PJ Bupati Sorong ditemani istri menyempatkan untuk melihat kembali serta mengenang masa lalu, tempat dimana menyimpan jutaan kenangan dan cerita seorang mosso dan keluarga.Keadaan ini memaksa seorang PJ Bupati Sorong menitihkan airmata sambil berkata “ Saat ini orang tua saya memang sudah tidak ada lagi tapi kenangan itu masih jelas teringat dibenak saya,saya dibesarkan disini yang orang bilang adalah daerah merah,tempat dimana semua ada disini, pemabuk,tukang palak dan penjahat semua ada,bersyukur walaupun saya bergaul dengan berbagai karakter orang dengan berbagai kepribadian, saya tetap bangga karena bagaimanapun mereka juga adalah teman dan sodara yang harus dirangkul tanpa membedakan atau mengkotak-kotakan mereka,merekapun punya sisi baik dan takut akan tuhan cuma tidak mampu mengukur hal itu karena hanya Tuhan yang mampu mengukur dan mengetahui setiap kebaikan dan kemurahan yan g lahir disela-sela orang-orang yang sesaat lupa kepada-Nya,”Kata Mosso.

Lanjut Mosso mengakui dulu demi mendapatkan uang dirinya rela melakukan kerja serabutan mulai menjaga bola saat orang bermain tenis,menangkap kadal untuk dijual ke tengkulak,menjadi kondektur,hingga menjadi buruh dipasar sambil menjajakan plastik dan mengangkat belanjaan demi belanjaan,Mosso mengakui dirinya tidak malu menceritakan sebagian cerita hidupnya,menurutnya justru ini membuktikan perjuangan dirinya sebagai penjaja kantong plastik dan buruh kini mampu mengantarkan dirinya mengantungkan garuda didada,terlebih ini diamanatkan oleh Negara untuk melayani masyarakat dibumi tanah Malamoi.[ary]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.