Sorong. Beritaaktual.co, Sudah bukan menjadi pasar lagi, lokasi bekas pasar Boswesen di Rufei, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (27/01/2023), kembali dibersihkan dari pedagang-pedagang yang masih nekat berjualan. Meski terjadi adu mulut tim gabungan dari pemerintah Kota Sorong TNI dan Polri tetap mengangkat meja-meja jualan dan membongkar tenda-tenda yang digunakan untuk berjualan. Pedagang yang kesal menghancurkan sendiri meja dagangannya.
Meski telah dibongkar dan dipindahkan ke Pasar Modern Rufei, pada 28 September 2022 lalu, masih saja ada pedagang yang bandel dan tetap berjualan di eks pasar Boswesen. Jumat pagi (27/01/2023) tim gabungan Pemda Kota Sorong, TNI dan Polri kembali melakukan pembongkaran dan pembersihan di lokasi eks pasar Boswesen, di Jl. Yos Sudarso, Rufei, Distrik Sorong Barat, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.
Langsung terjadi adu mulut saat petugas datang untuk membongkar sekaligus membersihkan lokasi yang akan dijadikan ruang terbuka hijau tersebut. Meski pedagang menolak dipindahkan, petugas tetap membongkar lapak-lapak dagangan mereka dan diangkut ke truk. Pedagang yang kesal kemudian menghancurkan meja-meja dagangan mereka. Sopir truk yang hendak membawa meja dagangan sempat diancam pedagang, yang menolak ditertibkan.
Enggannya para pedagang pindah ke pasar modern Rufei yang lebih layak untuk berjualan, salah satunya akibat belum ada jalur angkot yang masuk pasar modern. Para pembeli juga enggan belanja di pasar modern, karena belum diakses angkutan umum.
“Belum ada transportasi jalur umum yang masuk untuk angkat masyarakat punya jualan. kalau bisa ada pertemuan untuk membicarakan masalah ini. pemerintah sekali lagi harus pertemuan dengan masyarakat, jangan ada oknum-oknum yang mengatasnamakan pedagang pasar. masalah pembangunan oke, tapi patut dikaji kembali,”keluh Desmon Kayoi.
Lapak-lapak pedagang yang masih berjualan di eks pasar Boswesen telah dibersihkan tahun lalu, namun sebagian kecil pedagang masih bandel tidak mau dipindahkan ke pasar modern Rufei, meski pemerintah telah membangun tembok, tanda akan dimulainya pembangunan ruang terbuka hijau namun sebagian pedagang tetap menjajakan dagangannya di lokasi eks pasar Boswesen. (AJ)