KOTA SORONG, BeritaAktual.co – Dibalik Kota Pemerintahan Tertua di Kota Sorong dengan sebutan Pulau Doom atau Pulau Dum memiliki sejarah yang tidak bisa dilupakan, dimana salah satunya merupakan bekas pusat pemerintahan Negara Belanda di wilayah Timur Indonesia pada masa perang dunia II.
Pulau Doom adalah pulau kecil di Provinsi Papua Barat Daya, Indonesia. Letak pulau ini berhadapan langsung dengan Kota Sorong. Perjalanan ke pulau Doom bisa ditempuh dalam waktu kurang dari 10 menit dengan menggunakan perahu mesin dari daratan besar Kota Sorong. Tempat perahu dari dan ke pulau tersebut disebut Halte Doom, tetapi bukan tempat menunggu bus, melainkan sebuah dermaga kecil. Karakteristik ini yang membuat pulau Doom menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun turis asing.
Kendati demikian, pulau Doom dengan luas wilayah yang kurang lebih 5 kilometer persegi, dengan kapasitas padat penduduk itu, tidak adanya transportasi darat roda empat, hanya ojek dan becak yang digunakan warga sebagai sarana transportasi. Meski dekat dengan laut, namun apabila terjadi kebakaran warga kebingungan mencari pertolongan kepada petugas pemadam kebakaran dan hanya mampu memadamkan api dengan peralatan seadanya.
“Kalau terjadi kebakaran disini (Doom) kita warga sudah bingung mau minta bantuan sama siapa, akhirnya kami hanya pasrah. Kami berharap kiranya Pemerintah Kota Sorong mau melihat kami di negeri kepulauan ini, karena sampai detik ini gonta ganti pemimpin belum juga diperhatikan terkait hal ini khususnya menyangkut apabila terjadi musibah kebakaran. Saya pribadi merasa hal ini sangat penting, karena menyangkut nyawa dan aset yang sangat berharga,” ujar Martinus salah satu warga Doom yang setiap hari menggantungkan hidupnya sebagai nelayan. Sabtu, (29/04/23).
Sebelumnya, Penjabat Walikota Sorong, George Yarangga kepada media ini Jumat, 28/04/23 menyampaikan, bahwa Pemerintah Kota Sorong telah menganggarkan pengadaan 1 unit mobil pemadam kebakaran dan tangki air untuk ditempatkan di pulau Doom.
“Melihat dari berbagai kejadian khususnya penanganan kebakaran di pulau Doom. Saya rasa mereka punya hak yang sama untuk diperhatikan termasuk upaya pengadaan mobil pemadam kebakaran yang telah dianggarkan dan diajukan oleh Pemerintah Kota Sorong. Semua sama-sama warga Kota Sorong jadi tidak ada yang dibedakan,” kata George Yarangga. Jumat, (28/04/23).
Terkait hal tersebut juga diakui Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Sorong, Ridwan Iribaram, bahwa Pemerintah Kota Sorong telah menganggarkan pengadaan mobil Damkar jenis Fire Jeep PTO yang dikhususkan untuk medan jalan yang berukuran tidak terlalu lebar tapi memiliki fungsi yang sama persis dengan mobil pemadam kebakaran berukuran besar.
“Saya sampaikan apresiasi kepada bapak Pj Walikota Sorong, George Yarangga yang telah merespon dan menyikapi penuh berbagai antisipasi musibah yang terjadi di Kota Sorong khususnya terkait Kebakaran yang untuk saat ini tercatat sudah 9 kali terjadi kebakaran yang menghanguskan puluhan rumah. Tentunya ini permasalahan serius yang perlu disikapi, termasuk tanggung jawab saya selaku kepala Dinas Damkar Kota Sorong. Karena itu saya yakin di masa pemerintahan Pj Walikota Sorong semuanya bisa diantisipasi dan meminimalisir dengan baik segala kemungkinan musibah yang terjadi, namun sebagai umat yang beragama kita berharap dijauhkan dari berbagai musibah,” ucap Iribaram saat ditemui media ini usai upacara Otonomi Daerah ke XXVII di halaman kantor Walikota Sorong. Sabtu pagi, (29/04/23).
Selain mobil Damkar tambah Iribaram, kedepan pemerintah kota Sorong merencanakan unit kendaraan pemadam kebakaran menggunakan speed boat yang memiliki fungsi sebagai pemadam dengan tekanan air yang cukup deras dengan memanfaatkan mesin khusus yang diletakan pada body speed boat. Selain itu, menariknya speed boat yang dirancang khusus ini menggunakan sistem pemanfaatan air laut. [ARY]