
Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena.
AMBON, BeritaAktual.co – Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena menghimbau seluruh masyarakat Kota Ambon, agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam. Apalagi memasuki musim hujan yang berlangsung selama bulan Juni, Juli, hingga Agustus.
“Mengingat Kota Ambon merupakan wilayah yang rawan bencana seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang, partisipasi aktif masyarakat sangat dibutuhkan untuk menjaga keselamatan bersama,” katanya kepada wartawan, di Ambon, Selasa (10/6/2025).
Pemerintah Kota Ambon juga mengingatkan warga untuk menghindari berteduh di bawah pohon besar saat hujan deras. Menjauh dari bantaran sungai guna menghindari risiko banjir bandang. Tidak berada di lereng bukit yang rawan longsor saat curah hujan tinggi.
Memantau informasi cuaca dari sumber resmi dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Untuk itu, Wali Kota juga mengajak seluruh tokoh agama termasuk imam masjid, pendeta, dan alim ulama untuk mendoakan keselamatan Kota Ambon.
“Kita berdoa agar hujan tetap membawa berkah bagi kota ini, tanpa disertai bencana. Mari kita bersatu hati menjaga dan membangun Ambon tercinta,” ujarnya.
Dengan kesiapsiagaan, solidaritas, dan doa bersama, Pemerintah Kota Ambon berharap, masyarakat dapat melalui musim hujan dengan aman dan nyaman.
Pemerintah juga terus melakukan langkah-langkah antisipatif melalui monitoring cuaca, pemangkasan pohon rawan tumbang, serta penataan aliran sungai.
“Mari jaga keselamatan pribadi, keluarga, dan lingkungan. Ambon kuat, Ambon aman, Ambon tangguh bencana,” tandas Wali Kota.
Untuk diketahui, banjir dan tanah longsor menerjang sejumlah kawasan di Kota Ambon, Minggu (8/6/2025).
Ini setelah cuaca buruk disertai hujan deras mengguyur wilayah Pulau Ambon sejak Minggu pagi hingga siang. Akibat kejadian itu, pemukiman warga di beberapa lokasi diterjang banjir dan longsor.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, bencana longsor tersebar di empat kecamatan, yakni Sirimau, Teluk Ambon, Baguala dan Leitimur Selatan. Dari data yang diterima, tanah longsor terbanyak berada di wilayah Kecamatan Sirimau sebanyak 22 titik.
Kawasan di Kecamatan Sirimau yang diterjang longsor diantaranya enam titik di Kelurahan Hative Kecil, tujuh titik di Kelurahan Batu Meja, dan masing-masing dua titik di Negeri Batu Merah dan Karang Panjang.
Sedangkan di Kecamatan Leitimur Selatan longsor terjadi di Negeri Kilang. Kemudian di Kecamatan Teluk Ambon bencana longsor di Kelurahan Hila dan di Kecamatan Baguala longsor terjadi di Passo.
“Longsor hari ini tersebar di empat kecamatan dan paling banyak di Kecamatan Sirimau ada 22 titik,” kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan BPBD Kota Ambon Vita Berhitu, saat dihubungi dari Ambon, Senin (9/6/2025).
Akibat bencana tersebut, sejumlah rumah warga mengalami kerusakan tertimpa material longsor, seperti di kawasan Hative Kecil, Batu Merah dan beberapa kawasan lainnya. “Ada sejumlah rumah yang rusak tapi jumlah pastinya masih terus didata,” katanya.
Selain merusak rumah warga, bencana tanah longsor juga menyebabkan sejumlah warga terluka.
Salah seorang warga di kawasan Lorong Putri, Kecamatan Sirimau juga tertimbun material longsor. Beruntung korban diselamatkan oleh keluarganya. “Ada korban tapi luka-luka ringan,” ujar Vita.
Sementara banjir menerjang sejumlah titik di Kota Ambon, mulai dari kawasan Batu Merah, Mardika, Talake, Passo, Waiheru dan sejumlah kawasan lainnya. Banjir juga merendam sejumlah jalan utama di Kota Ambon.
Selain banjir dan tanah longsor, hujan deras dan cuaca ekstrem menyebabkan sejumlah pohon tumbang di beberapa titik seperti di depan kampus PGSD, depan Toko Dian Pertiwi dan beberapa lokasi lain.
Beruntung pohon tumbang tidak menimbulkan korban. Pohon tumbang dibersihkan oleh petugas pemadam kebakaran, aparat kepolisian dan BPBD.
Cuaca ekstrem juga merobohkan tiang listrik di beberapa titik menyebabkan pemadaman listrik. BPBD Ambon menerjunkan tim ke lokasi bencana untuk melakukan pendataan dan penanganan darurat. “Tim kita langsung turun ke lapangan,” tutup Vita.