SORONG, BeritaAktual.co – Lantaran nama tak lagi masuk dalam daftar penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) untuk pembayaran tahap sembilan dan sepuluh, ratusan warga Sorong Senin, 19 April 2021 memblokade jalan Ahmad Yani nomor 19 tepat di depan Kantor Pos kota Sorong.
Tanpa mengindahkan protokol kesehatan, jalan diblokade dengan menggunakan papan pengumuman mengakibatkan kemacetan karena hanya jalur satu arah yang difungsikan menjadi jalur dua arah.
“Saya dari kelurahan Malanu, tidak ada nama. Sedangkan tahap-tahap pertama itu saya ada nama. Kita coba ke petugas untuk membagi undangan, tapi mereka bilang nanti lihat di nama di depan. Warga sudah Tarik itu daftar nama kedepan jalan raya, kita kesini kita lihat, ternyata nama memang tidak ada,” ujarnya Senin, 19 April 2021.
“Datanya kan tidak valid! Karena ada dobel nama, masyarakat tidak punya KTP hanya menggunakan kartu keluarga. Ini yang terpaksa gugur. Tapi ya saya optimis, sebagai kepala Dinas Sosial saya akan usahakan ke Jakarta untuk dibicarakan disana. Mau tidak mau mereka (warga) yang berjumlah 3000 lebih ini harus segera dibayar, sementara sisa empat ribu lebih itu nanti kita upayakan validasi data,” kata Manase.
Namun penjelasan Kadis Sosial tidak membuat warga tenang, padahal kadis sudah berjanji akan mengurusnya ke pusat. Mereka justru malah berteriak dan memaksa kantor Pos Sorong menghentikan pembayaran yang sementara berlangsung. Akibatnya pihak kantor Pos terpaksa menutup loket untuk menghindari kemarahan warga.
Untuk kota Sorong lebih dari 8000 warga sebagai penerima BST tahap pertama hingga tahap delapan, namun pada tahap ke sembilan dan sepuluh hanya 3000 lebih yang memperoleh bantuan, sementara 4000 lebihnya hilang dari daftar penerima bantuan tersebut.
Aksi ini tidak mengganggu aktivitas warga kota Sorong karena beberapa jam kemudian warga kemudian membuka blokade jalan sehingga arus lalu lintas kembali normal. [jersy]