TAMBRAUW, BeritaAktual.co – Sekda, Engelbertus Kocu mengatakan, untuk mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19), Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Tambrauw akan melakukan pengawasan secara ketat di distrik Salemkai yang berbatasan dengan Kabupaten Sorong dan Distrik Mubrani dengan Manokwari, untuk arus penduduk masuk dan keluar.
Selain itu, berdasarkan surat edaran Bupati Tambrauw, Aparatur Sipil Negara (ASN) juga sudah bekerja di rumah sejak tanggal 23 Maret hingga 5 April 2020.
“Jadi selama 14 hari ASN kerja di rumah. Tetapi apabila setelah masuk kantor muncul gejala-gejala lain, kita akan suruh kerja di rumah lebih lama lagi,” kata Engel sapaan akrab Sekda di kediamannya Sorong, Sabtu (28/03/2020).
Menurut Sekda muda yang gemar berolahraga ini, pengawasan lain dilakukan, yakni menyemprotkan desinfektan serta mengecek suhu tubuh bagi orang atau pengunjung yang hendak melakukan perjalanan ke Kabupaten Tambrauw.
“Kami akan memasang portal di perbatasan Kabupaten Tambrauw dan orang-orang yang hendak melakukan perjalanan ke Kabupaten Tambrauw akan disemprot cairan desinfektan serta di cek suhu tubuhnya,”terang Sekda.
Sekda menambahkan, hingga saat ini warga Kabupaten Tambrauw belum ada yang berstatus Orang Dalam Pantauan (ODP) maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19. Meski demikian pihaknya akan terus melakukan pencegahan sebelum virus tersebut mewabah di Kabupaten Konservasi Tambrauw.
“Hingga saat ini, belum ada warga Tambrauw yang berstatus ODP mahupun PDP. Tetapi sesuai anjuran, jika ada pasien ODP mahupun PDP dari Tambrauw akan dirujuk ke rumah sakit rujukan di RSUD Kabupaten Sorong dan RSUD Sele Be Solu Sorong,”ucap Sekda
Senada disampaikan dr. Revinda selaku tenaga medis di Kabupaten Tambrauw bahwa pihaknya sudah mempersiapkan masker untuk tenaga medis dan Alat Pelindung Diri (APD) untuk sementara dari Jas Hujan. Hal itu dikarenakan belum tersedianya baju Overall khusus untuk tenaga medis yang akan menangani pasien Covid-19.
“Masker dan cairan disinfektan sudah kami sediakan. Namun untuk APD bagi tenaga medis kami masih menggunakan jas hujan karena belum tersedia APD khusus untuk menangani pasien Covid Nineteen,” tandasnya. [*/dwi]