SORONG, BeritaAktual.co – Maraknya aksi penolakan pembentukan Daerah Otonom Baru atau DOB menimbulkan kekuatiran sekaligus perbedaan pendapat antara tim-tim pemekaran dan masyarakat yang tidak setuju adanya pemekaran wilayah. Menanggapi maraknya aksi penolakan ini Walikota Sorong, Lamberthus Jitmau mengaku tidak setuju dengan kelompok yang menolak pemekaran sebuah wilayah.
Walikota berpendapat pemekaran sebuah wilayah menjadi Daerah Otonom Baru sangat penting dilakukan, selain untuk memperpendek rentang kendali pemerintahan pemekaran juga diperlukan untuk percepatan pembangunan di suatu wilayah. Pasalnya lanjut Lambert, semua ibukota daerah yang baru dimekarkan akan lebih maju dibandingkan daerah-daerah atau wilayah-wilayah penyangganya. Yang mana luasnya rentang kendali juga akan berimbas pada penyerapan tenaga kerja yang tentunya akan terpusat di ibukota, sementara di pelosok akan terjadi pengangguran besar-besaran.
“Pemekaran membagi wilayah kecil dan besar. Rentang kendali pelayanan pemerintahan bisa dirasakan oleh masyarakat, tapi kalau luas begini tidak bisa. Masyarakat tetap miskin terus anak-anak yang punya ijazah banyak-banyak dari 15 sampai 16 perguruan tinggi. Setelah mereka tamat belajar, mau kemana,” terang Lambert. Selasa, 15/03/2022.
Dari selebaran seruan aksi yang beredar di media sosial, masyarakat yang menolak adanya pemekaran DOB berencana melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran pada besok Kamis 17 Maret 2022 di kantor Walikota Sorong menolak pembentukan daerah otonomi baru. [jas]