AIMAS,BeritaAktual.co,lstilah stunting mungkin masih terdengar asing di telinga sebagian orang. Padahal, masalah kesehatan satu ini cukup umum terjadi di Indonesia. Bahkan, stunting sendiri pernah menjadi masalah yang mendapat perhatian khusus dari Kementerian Kesehatan lewat kampanye bertajuk ‘Melawan Stunting’. Secara umum, stunting adalah salah satu penyakit kronis yang mempengaruhi faktor pertumbuhan anak-anak,menyikapi hal ini Pemerintah Kabupaten Sorong melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak(P2KBP3A) Kabupaten Sorong menggelar Focus Group Discusion (FGD) Audit Kasus Stunting,Jumat (9/9/22) berempat di Aimas Hotel.
“BKKBN mendapat mandat oleh presiden untuk menurunkan angka stunting dalam kurun waktu 2021-2024 rata rata sebesar 2,5 % setiap tahunnya dari 24,1% tahun 2020 menjadi 14% pada tahun 2024 percepatan penurunan stanting telah ditetapkan dalam 5 strategi nasional,diharapkan dengan masuknya penetapan strategi nasional dapat mencegah terjadinya siklus stanting,”terang Yahya Rumbino sekertaris BKKBN Provinsi Papua Barat,Jumat (9/9/22) saat memberikan sambutan dihadapan peserta dan PJ Bupati Sorong Yan Piet Mosso,S.Sos,MM
Berdasarkan hasil survei stunting tahun 2021 Kabupaten Sorong menduduki urutan ketujuh di wilayah Papua Barat.
Penjabat Bupati Sorong Yan Piet Mosso menuturkan guna memenuhi cakupan target tersebut, tentunya membutuhkan gerakan semua elemen termasuk para ahli gizi dari pemerintah daerah setempat agar penurunan angka stunting sesuai dengan harapan kita bersama.
Kegiatan FGD Audit Kasus Stunting dibuka secara resmi oleh Penjabat Bupati Sorong Yan Piet Mosso.S.Sos,MM dengan penabuhan tifa sebanyak 5 kali.[ARY]