SORONG,BeritaAktual.co,Tercatat angka stunting di Papua Barat masih cukup tinggi ,sejumlah dinas terkait melakukan kolaborasi program guna mengejar target penurunan angka stunting ,salah satu diantaranya pemberdayaan kampung KB dalam rangka percepatan penurunan stunting,Rabu (23/11/22).

Koordinator Program Manager Satgas Percepatan Penurunan Stunting Papua Barat,Benyamin Lado kepada awak media menuturkan kegitan yang berlangsung merupakan evaluasi dan edukasi bersama dalam penurunan angka stunting khususnya di Kabupatan Sorong ,Menurut Lado pemaparan program pemberdayaan kampung KB sangat efektif,karena diawali dari edukasi dini yakni dalam hal ini keluarga yang selanjutnya diterapkan bagi lingkungan sekitar sehingga tujuan keluarga berkualitas tercapai, “ Sesuai yang diintruksikan presiden No.3 Tahun 2022 yaitu kampung keluarga berkualitas sehingga seluruh keluarga didalamnya dapat tumbuh dan berkembang keluarga-keluarga yang berkualitas dan diandalkan untuk kemajuan keluarga maupun daerah sedangkan kaitannya dalam penurunan stunting sebagaimana kita ketahu bahwa stunting adalah individual anak yang masuk dalam kategori gagal tumbuh dikarenakan asupan gizi yang buruk dalam jangka waktu lama sehingga penanganannya dilakukan secara berjenjang,melalui hal ini kami optimis penurunan angka stunting dapat mengenai sasaran serta mencapai target yang telah ditentukan,” ucap Benyamin Lado,di hotel aimas Rabu (23/11/22).
Sementara PJ Bupati Sorong Yan Piet Moso,S.Sos,MM melalui Asisten III Kabupaten Sorong Kepas Kalasuat SPd,MPd mendukung setiap langkah gerak Provinsi Papua Barat khususnya menindak lanjuti perintah presiden No.3 Tahun 2022 dalam upaya penekanan angka stunting,sehingga diharapkan di Kabupaten Sorong tidak ada lagi status gizi buruk sehingga ibu dan anak memperoleh edukasi sebelum dan ketika menjadi seorang ibu “ Edukasi asupan gizi itu harus diawali dalam keluarga artinya ayah sebagai pencari nafkah dan ibu sebagai pengelola keuangan keluarga harus berimbang,artinya edukasi ini yang sangat diperlukan sehingga ketika unsur-unsur ini dipenuhi maka ibu sebagai pengelola anggaran dapat memberikan asupan/nutrisi yang cukup bagi anak ,langkah edukasi ini yang digalakan oleh provinsi Papua Barat sangat kami dukung dan akan kami terapkan sehingga pemahaman ini nantinya sampai kemasyarakat,”.tutup[Ary]