KABUPATEN SORONG, BeritaAktual.co – Aksi gerak cepat Pj Bupati Sorong, Yan Piet Moso menyikapi pemalangan di distrik Sayosa Timur, kampung Sailala, kabupaten Sorong sempat berlangsung alot di Balai Desa. Minggu (07/05/23).
Terpantau media ini, 6 aset yang dipalang warga diantaranya Sekolah Dasar SD Inpres 8, Puskesmas, Kantor Distrik, Mobil Distrik dan Perumahan Guru.
“Kami melakukan pemalangan ini karena kami kecewa selama 8 tahun kami tidak diperhatikan termasuk tidak adanya masyarakat asli dari Sayosa Timur yang dipekerjakan sebagai tenaga honor untuk mengabdi di pemerintahan tingkat distrik,” ujar Musa Sem Muskidi. Minggu (07/05/23).
Selain itu Musa selaku perwakilan warga meminta ganti rugi sebesar 6 miliar rupiah terhadap aset tanah yang dipalang.
“Kami menuntut ganti rugi sebesar 6 miliar rupiah terhadap aset yang telah digunakan selama 8 tahun. Kami menuntut ini karena kami rasa ini adalah hak kami sebagai pemilik hak ulayat dari marga Idik. Selain itu kami minta kepala distrik diganti,” pungkasnya.
Menyikapi pemalangan yang terjadi, Penjabat Bupati Kabupaten Sorong, Yan Piet Moso bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) kabupaten Sorong meninjau langsung aksi pemalangan yang terjadi.
“Luar biasa, 5 menit kalian bikin pemalangan 5 menit kemudian langsung didengar inilah canggihnya teknologi saat ini. Cara yang disampaikan saudara-saudara ini salah kenapa harus melakukan pemalangan. Moso itu orangnya welcome kalian datang saja ke kediaman bilang di pos kami dari masyarakat Sayosa minta waktu 20 menit untuk bicara dengan bapak. Pasti saya perintahkan kalian masuk, begitukan bisa tanpa harus lakukan pemalangan. Apalagi yang kalian palang jalan, sekolah dan puskesmas. Hari ini kami datang lengkap dan saya harap bisa diselesaikan hari ini juga,” tegas orang nomor 1 di kabupaten Sorong itu.
Lebih jauh menjawab tuntutan ganti rugi pemalangan, serta tenaga honorer dan evaluasi kepala distrik, Pj Bupati Sorong Yan Piet Moso menuturkan, semua memiliki alur untuk menetapkan suatu keputusan.
“Saya maupun seluruh pimpinan yang hadir ini pada prinsipnya mendengar dan menerima seluruh aspirasi, namun secara aturan dan birokrasi tidak bisa diputuskan sekarang. Tapi yang jelas minggu depan kami rapatkan untuk membahas dan mengevaluasi apa yang jadi permintaan saudara-saudara semuanya. Yang jelas hari ini saya minta semua palang dibuka termasuk mobil yang di palang simpan di kediaman taruh disitu daripada dibiarkan disini nanti rusak. Intinya kamu percayakan itu sama kaka,” kata Moso menjawab aspirasi warga yang disampaikan, sambil duduk melantai bersama Forkopimda dan masyarakat distrik Sayosa Timur.
Kurang lebih satu jam melakukan dialog bersama warga, akhirnya memutuskan seluruh aset yang dipalang dibuka oleh pemilik hak ulayat yang diawali dengan doa di depan kantor distrik Sayosa Timur. [ARY]