Zusana Tutuhatunewa Jadi Penerjemah Bahasa Isyarat di Tengah Kegiatan Unicef, Capek Tapi Bangga 

Bagikan berita ini

 

SORONG,BeritaAktual.co- Ada yang menarik pada giat Peluncuran program pembelajaran kelas awal, dimana sosok seorang Zusana Tutuhatunewa sedang asik menerjemahkan bahasa isyarat kepada sejumlah rekan-rekan disabilitas,Selasa (16/07/24).

Pemandangan ini lumayan mencuri banyak perhatian, pasalnya dengan pembawaan yang santay dan berkarakter Zusana Tutuhatunewa menjelaskan dan menyampaikan kembali tentang pesan maupun sambutan saat pelaksanaan kegiatan Peluncuran Program Pembelajaran Kelas Awal bersama Unicef berlangsung.

Zusana Tutuhatunewa Jadi Penerjemah Bahasa Isyarat di Tengah Kegiatan Unicef, Capek Tapi Bangga  2 Screenshot 2024 0716 221820
Zusana saat menerjemahkan sambutan kepada 5 orang penyandang disabilitas.

Tentunya hal ini tidak luput dari sorotan dan perhatian sejumlah awak media yang berada di dalam gedung pasca sarjana unimuda yang terletak di Jl. KH.Ahmad Dahlan, Mariat Pantai Kabupaten Sorong Papua Barat Daya.

Zusana mengaku sangat senang bisa menjadi penerjemah bagi teman-teman penyandang disabilitas sekaligus menjadi sahabat dan bagian di tengah-tengah mereka yang memiliki kelebihan.

” Bagi orang lain mungkin itu kekurangan tapi bagi saya pribadi itu kelebihan yang dimiliki teman-teman disabilitas ” ucap Zusana.

Selain kebanggaan, zusana menjelaskan bahwa para disabilitas ini mungkin punya kekurangan secara fisik tapi mereka punya kelebihan masing-masing dan luar biasanya unimuda juga memberi kesempatan kepada teman-teman tunarungu untuk belajar dan setara dengan teman-teman lainya.

” Mereka yang berkuliah disini (unimuda) hebat-hebat dan saya sampaikan bangga mengenal dan bergabung dengan mereka dan yang ikut kegiatan ini ada berjumlah 5 orang ” Kata zusana.

Zusana mengakui bahwa dirinya berasal dari komunitas Tuli Sorong dimana yang cikal bakalnya dibangun oleh para tunarungu yang ada di Kota dan Kabupaten Sorong dengan jumlah anggota, kurang lebih sekitar 20an orang yang terdaftar .

Dengan kehadiran komunitas ini diharapkan teman-teman disabilitas khususnya tunarungu selalu diperlakukan sama dengan teman-teman lainya. Serta berharap makin banyak orang yang memahami bahasa isyarat, sehingga bisa terjalin komunikasi yang baik.

” Kami di komunitas Tuli Sorong punya slogan Sorong Ramah Tuli artinya semua punya hak dan perlakuan yang sama tanpa ada yang dibeda-bedakan ” Kata Zusana.

Selaku juru bahasa isyarat komunitas, dirinya mengaku banyak suka duka yang dialami saat berkomunikasi dengan para tunarungu, diantaranya dirinya merasa bangga memiliki keluarga, teman dan sahabat yang bisa berkomunikasi dengan bahasa isyarat yang mana tidak diketahui banyak orang.

Sedangkan dukanya itu harus bisa jauh lebih sabar dan selalu dibawa rileks, karena kadang merasa letih saat menjelaskan sesuatu menggunakan bahasa isyarat.

” Tapi diantara suka duka tersebut,lebih banyak sukanya sih. Karena mereka rata-rata orang baik dan luar biasa hebat ” pungkas Suzana mengakhiri wawancara kepada awak media. (ary)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.