SORONG, BeritaAktual.co- Bertempat di Aimas Hotel Kabupaten Sorong Dinas Kesehatan Papua Barat Daya menggelar Pertemuan Sosialisasi dan Advokasi Imunisasi Inacvated Polio Vacine (IPV2) Tingkat Provinsi Papua Barat Daya, Selasa (13/08/24).
Sosialisasi ini membahas beberapa langkah strategi dalam rangka melindungi anak-anak dan seluruh masyarakat Indonesia, serta berkomitmen tinggi melakukan upaya-upaya Papua Barat Daya bebas polio.
Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat Daya Dr. Naomi Netty Howay, SKM, M.Kes.menjelaskan, Indonesia dan seluruh negara-negara lainnya di regional South-East Asia Region (SEARO) telah dinyatakan bebas polio oleh World Health Organization (WHO) pada tahun 2014.
“Saat ini, tantangan kita bersama adalah mempertahankan status bebas polio tersebut dengan melaksanakan seluruh strategi yang telah menjadi komitmen bersama dalam rangka mewujudkan polio – Endgame, salah satunya adalah dengan melaksanakan introduksi atau pengenalan imunisasi IPV dosis kedua,” jelasnya.
Ia menambahkan, berdasarkan rekomendasi SAGE WHO, maka ITAGI menyetujui untuk dilaksanakan introduksi imunisasi IPV2 pada imunisasi rutin. Jadwal IPV yang dianjurkan pada imunisasi rutin avalah usia 4 bulan untuk IPV dosis pertama diberikan bersamaan dengan vaksin DPT-HB-Hib3 dan OPV4, sedangkan pemberian IPV2 diberikan pada usia 9 bulan bersamaan dengan imunisasi Campak-Rubela.
Dirinya juga mengungkapkan pentingnya sosialisasi ini agar masyarakat menjadi lebih paham pentingnya imunisasi IPV2 . Ia berharap melalui sinergitas yang dibangun bersama pemerintah daerah dalam mensosialisasikan gerakan tentang imunisasi polio dosis kedua dapat tersampaikan dengan baik di seluruh lapisan masyarakat.
Kegiatan yang berlangsung turut mengundang sejumlah narasumber dari instansi terkait, sebagai bentuk sinergitas Pemerintah Daerah Papua Barat Daya dalam melindungi anak dari polio Dan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat Daya Dr. Naomi Netty Howay, SKM, M.Kes yang ditandai dengan penabuhan tifa.(ary)