SORONG, BeritaAktual.co – Banyaknya guru ngaji yang tersebar di Papua Barat Daya menjadi ladang dakwah dan ukhuwah siar, namun masih dinilai kurang mendapat perhatian yang serius dari pemerintah.
Hal ini pun menjadi sorotan dan perhatian khusus pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat Daya Bernard Sagrim-Sirajudin Bauw untuk memperjuangkan insentif guru mengaji dan Imam masjid serta para marbot masjid.
“Saya banyak belajar dari sejumlah daerah besar di Indonesia kalau mereka bisa memberikan insentif bagi para guru ngaji, imam masjid dan pengurus masjid, pasti saya yakin bila saya diberikan kesempatan bersama pasangan saya Sirajudin Bauw akan memperhatikan hal-hal seperti ini, karena dari mereka banyak melahirkan orang baik dan menyelamatkan pribadi, kehidupan dan batin seseorang yang tidak bisa terjangkau oleh mata,” pungkas Bernard Sagrim yang akrab disapa kaka Besar BS itu.
Bernard Sagrim juga berkomentar, terkait insentif ini bukan hanya untuk para saudara-saudara muslim saja, akan tetapi akan merata bagi semua pengurus yang terlibat dalam tempat-tempat Ibadah.
“Tentunya semua diperlakukan sama mengingat kita adalah bangsa dengan berbagai suku dan agama, apalagi saya percaya dengan kemampuan pak Sirajudin Bauw yang mantan guru dan lama berkecimpung di Kementerian Agama, saya yakin ini akan berjalan dengan baik, apabila Tuhan memberikan tanggung jawab ini kepada Kami” ucap Bernard Sagrim menambahkan.
Sementara iksan salah satu guru mengaji mengungkapkan jika ini adalah program kerja kedepan kami sangat mendukung sekali langkah beliau agar kami pun merasa ikhtiar kami bukan hanya sekedar mencari pahala namun bisa membantu keluarga.
“Alhamdulillah sebelumnya kami ucapkan, mendengar niat beliau saja kami sudah senang apalagi hingga beliau duduk menjadi Gubernur didampingi Wakil Gubernur yang paham akan keluh kesah kami sejak lama, namun tidak tahu harus bersuara kemana. Tentunya hal yang menggembirakan bagi kami, semoga cita-cita mulia bapak BS bisa terwujud agar kami semua bisa ikut merasakan dampaknya dan saya yakin Papua Barat Daya jadi lebih baik ditangan Bernard Sagrim dan Sirajudin Bauw,” ungkapnya kepada media ini, Senin (09/10/2024).
Dari data yang diperoleh media ini 90 persen insentif guru mengaji di Papua Barat Daya merupakan biaya seikhlasnya oleh orang tua yang anaknya belajar mengaji di Tempat Pengajian Al-Quran, bahkan diantaranya banyak yang Guru Ngaji menyisihkan pendapatannya untuk membelikan Iqro dan Al-quran demi bisa terus mengajar dan menyebarkan kebaikan. (Dwi)