SORONG, BeritaAktual.co – Akibat pandemi virus corona masih terus melanda dunia termasuk di kota Sorong yang memaksa masyarakat harus mentaati protokol kesehatan khususnya menjaga jarak dan menghindari kontak langsung termasuk antara pembeli dan penjual.
Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat bersama 37 agen perbankan dan penyedia layanan dompet digital sejak seminggu lalu mulai mengoperasikan sistem QR Code Indonesian Standar (Garis) sebagai salah satu proses transaksi sah di pasar sentral remu Sorong.
Jadi, masyarakat yang akan berbelanja di pasar sentral remu tidak perlu membawa uang tunai, cukup dengan mengisi saldo ke dompet digital saja masyarakat sudah bisa berbelanja dengan cara scan QR code lalu penjual akan mengisi harga barang dengan sekali klik maka uang yang ada di dompet digital pembeli sudah berpindah ke dompet digital penjual.
“Dengan penggunaan QRIS di tengah-tengah masyarakat kami berharap semua transaksi pembayaran secara digital bisa berkembang. Bagi masyarakat pengguna dompet digital memberikan kemudahan! Tidak harus membawa uang yang banyak ketika akan bertransaksi di pasar! Tapi cukup menggunakan handphone, dia sudah dapat bertransaksi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di pasar sentral Remu. Sudah 43 pasar di Indonesia, salah satunya pasar sentral Remu, menjadi pilot project dengan harapan pasar Remu ini dapat merasakan dampak positif kepada pasar-pasar lainnya,” ujarnya Deputi Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat, James Lumban Tobing.
Dari catatan bank indonesia perwakilan papua barat, dari 615 pedagang yang berjualan di pasar sentral remu, sudah ada 437 pedagang yang menggunakan aplikasi QRIS ini. Dengan demikian pasar sentral remu menjadi salah satu percontohan proses pembayaran secara digital dari 43 pasar sentral di seluruh indonesia yang sudah mulai menerapkan sistem pembayaran secara digital. [jas]