TEMINABUAN, BeritaAktual.co – Melihat berbagai produk olahan trasional Papua peserta Bimbingan Teknis (Bimtek), Pengembangan Wirausaha Baru Industri Kecil Menengah (WUB IKM) di kampung Sungguer, distrik Wayer, kabupaten Sorong Selatan (Sorsel), Papua Barat, Anggota Komisi VII DPR RI, Rico Sia sangat antusias dan mendukung penuh karya peserta Bimtek tersebut.
Dalam keterangannya Jumat, 22/04/2022, Rico Sia yang merupakan Legislator dari NasDem itu mengatakan, Papua dan Papua Barat kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) yang tak terbatas, dengan kekayaan alam itu sebaiknya diolah dengan terlebih dahulu meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), agar pemanfaatan hasil alam bisa bernilai ekonomis. Untuk itu Bimtek ini dilaksanakan.
“Tujuan dari Bimtek ini agar masyarakat di daerah yang ada di Papua Barat dapat mengolah hasil alam menjadi produk yang menghasilkan bagi kelompok dan daerah,” kata Rico.
Salah satu kelompok IKM di kabupaten Sorong Selatan yang ikut memeriahkan Bimtek, yakni olahan Sagu mama mama Papua. Dengan penuh semangat dan suka cita mereka sampaikan ucapan syukur dan terima kasih kepada bapak Rico Sia yang sudah peduli memberikan kegiatan Bimtek ini kepada mereka. Dalam kesan kesan yang disampaikan, kelompok Sagu kepada bapak Rico Sia bahwa mereka sangat membutuhkan Rumah Produksi untuk menghasilkan lebih banyak olahan berbahan dasar Sagu, yang merupakan produk unggulan daerah Sorong Selatan.
“Hutan Sagu kami sangat luas di Papua Barat yang terdapat di kabupaten Sorong Selatan. Namun kekayaan alam itu belum seutuhnya dimanfaatkan secara baik. Sagu yang selama ini hanya dikenal dalam bentuk olahan tradisional seperti papeda, tapi kami akan mengembangkan Sagu dalam bentuk olahan yang lebih modern,” turur salah satu peserta Bimtek olahan Sagu. Jumat, 22/04/2022.
Selain kelompok olahan Sagu, terdapat kelompok lainnya di Bimtek yaitu, anyaman tas/noken Papua. Hal senada juga disampaikan kelompok anyaman bahwa, kurangnya cara pemasaran bagi produk- produk mereka. Padahal selama ini masyarakat di Sorong Selatan khususnya kampung Sungguer, distrik Wayer sudah banyak menghasilkan produk berbentuk anyaman ataupun rajutan akan tetapi masih kurangnya cara mereka untuk memasarkan produk tersebut.
Dengan adanya Bimtek ini mereka berharap adanya pengetahuan akan cara pemasaran bagi produk- produk yang dihasilkan, agar kedepan produk produk mereka berupa anyaman dapat dikenal dan dibeli oleh masyarakat daerah lain. [son/dwi]