Tiket Kapal Cepat Mahal Imbas Dari Naiknya Harga BBM, GRD Raja Ampat Unjuk Rasa di Gedung DPR

Bagikan berita ini

 

WAISAI, BeritaAktual.co – Gerakan Revolusi Demokratik (GRD) Komite Kabupaten Raja Ampat menggelar aksi unjuk rasa di gedung DPRK Raja Ampat, Kamis (8/9/2022). Dalam aksi tersebut, mereka menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Dalam aksinya, Ketua GRD Raja Ampat, Yohan Sauyai mengatakan, aksi demo penolakan kenaikan BBM ini tak hanya terjadi di Raja Ampat saja, namun dilakukan oleh mahasiswa dan organisasi di berbagai daerah lain.

Yohan menyebut, rakyat kecil begitu merasakan dampak dari kenaikan harga BBM ini, salah satunya adalah naiknya harga tiket kapal cepat yang semula seharga Rp 100. 000,- (seratus ribu rupiah), kini menjadi Rp 140.000,- (seratus empat puluh ribu rupiah) untuk ekonomi. Sementara kelas VIP semula seharga Rp 215.000,- dua ratus lima belas ribu rupiah) menjadi Rp 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah).

Untuk itu, dengan tegas GRD meminta pemerintah daerah kabupaten Raja Ampat dan DPR segera melakukan koordinasi dengan pihak PT Belibis Papua Mandiri terkait kenaikan harga tiket kapal tersebut.

“Kami menilai menyangkut kenaikan harga tiket, diduga dilakukan secara sepihak, dan seharusnya pihak yang terkait melakukan koordinasi dulu, baik dengan pemerintah daerah dan DPR untuk menyesuaikan harga tiket kapal,” ujarnya.

Adapun 4 poin tuntutan penting yang dibawa GRD Kabupaten Raja Ampat sebagai berikut:

  1. Mendesak pemerintah untuk meninjau ulang keputusan menaikkan harga BBM dengan mempertimbangkan situasi ekonomi rakyat yang belum sepenuhnya pulih dari Pandemi Covid-19.
  2. Menolak dengan tegas kenaikkan harga BBM bersubsidi karena akan mengorbankankondisi ekonomi rakyat, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
  1. Pemerintah menata ulang tata kelola energi nasional agar tata kelola energi nasional lebih berdaulat dan memakmurkan rakyat sesuai amanat pasal 33 UUD 1945.
  2. Mendesak pemerintah dan DPR Kabupaten Raja Ampat evaluasi kenaikan tiket kapal PT Belibis Papua Mandiri.

Aksi yang berlangsung tersebut akhirnya direspon oleh sejumlah anggota Dewan Perwakilan Kabupaten (DPRK) kabupaten Raja Ampat, yakni Fahmi Macap, Martinus Mambraku, Hj. Said, Yardin.

Dalam pertemuan tersebut, DPRK mengajak massa aksi untuk audiens bersama di ruang sidang DPRK, dan terkait hal itu DPRK segera akan ditindaklanjuti. [dav]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.