SORONG,BeritaAktual.co,PT Pertamina EP Papua Field melaksanakan kegiatan penanaman 500 bibit pohon bertempat di Taman Wisata Alam (TWA) Klamono, Jumat (25/11). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari realisasi program Coorporate Social R7esponsibility (CSR) PT Pertamina EP Papua Field kepada lingkungan di sekitar ring satu wilayah operasinya, yakni di Distrik Klamono.
Field Manager PT.Pertamina EP Papua Field, Muslim Nugraha mengungkapkan, kegiatan penanaman pohon dipilih sebagai bagian dai tanggung jawab sosial perusahaan karena di samping melakukan kegiatan eksplorasi migas, perusahaan juga harus bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan yang ada.
“Pelestarian ini dengan harapan kelak anak cucu kita bisa ikut menikmati apa yang juga pernah kita nikmati. Jangan sampai flora fauna yang harusnya ada di sini punah begitu saja,” ungkap Muslim.
“Kegiatan ini akan menjadi agenda tahunan PT Pertamina EP Papua Field yang nantinya akan dikelola oleh rekan-rekan dari HSE dan relation sehingga program ini tetap sustainable,” imbuh Muslim.
500 bibit pohon yang ditanam antara lain pohon pinang hutan, matoa dan merbau. Selain penanaman pohon, berkolaborsi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat, PT Pertamina EP Papua Field juga melakukan pelepasliaran beberapa satwa endemik Papua. Diantaranya 7 ekor nuri kepala hitam, 2 ekor nuri pelangi dan 1 ekor nuri bayan.
Kepala Bidang Teknis BBKSDA Papua Barat, Tasliman mengungkapkan bahwa pelestarian lingkungan merupakan bagian dari budaya masyarakat papua yang selama ini hidup berdampingan dengan alam. Bahkan masyarakat Papua sudah menganggap hutan sebagai ‘mama’, yang memberikan kehidupan.
“Hal terpenting dari pelestarian hutan ini nantinya akan dikedepankan untuk pemanfaatannya oleh masyarakat. Di samping itu hutan ini juga diharapkan memiliki fungsi hidrologis sebagai penyedia air,” kata Tasliman.
Ia juga berharap ke depan, TWA Klamono juga bisa setara dengan TWA Sorong dan dapat menjadi tujuan wisata bagi pelancong. Dimana TWA Klamono sendiri juga dapat dijadikan spot untuk melihat keindahan burung emdemik Papua, misalnya nuri dan kakatua. [Ary]