SORONG,BeritaAktual.co,Banyaknya syarat kepentingan individualisme dalam mencapai tujuan tertentu kian banyak dihembuskan baik untuk mencari perhatian, maupun meraup keuntungan semata dari berdirinya sebuah forum atau wadah yang digaung-gaungkan sah atau resmi di mata publik.
Dengan harapan simpati publik akan tertuju pada apa yang disuarakan, namun kenyataan banyak individualisme yang mengatakan berasal dari kelompok tertentu, justru tidak diakui sejumlah pihak yang sedari awal memiliki legalitas yang jelas.
Seperti kasus yang terjadi di lingkaran masyarakat adat Imekko, dimana beberapa pekan terakhir di kagetkan dengan forum Komunikasi Masyarakat Imekko bersatu Provinsi Papua Barat Daya yang diketuai Ferdinand Frengky Onim yang menyatakan diri sah dan tidak melanggar ketentuan adat saat dirinya dilantik sebagai Ketua Umum.
Sontak pernyataan ini disanggah keras oleh Keluarga Besar Imekko Bersatu Kota dan Kabupaten Sorong yang mengklaim forum bentukan yang dibuat atas nama forum Komunikasi Masyarakat Imekko bersatu Provinsi Papua Barat Daya dinyatakan tidak memenuhi unsur legalitas dan keabsahan yang jelas secara hukum.
” Kami tekankan disini bentukan forum Komunikasi Masyarakat Imekko Bersatu (KMIB) Provinsi Papua Barat Daya yang diketua Ferdinad Frangky Onim, kami nyatakan tidak sah baik dari unsur legalitas maupun keabsahan secara adat karena keberadaannya turut tidak diakui oleh 6 kepala suku yang ada di Sorong Raya,” Tegas Marthen Nebore Kepala Suku Imekko Kabupaten Sorong.
Lewat kesempatan itu Marthen Nebore meminta kepada seluruh pihak untuk jeli melihat dan menilai bahwa tindakan Ferry Onim mengkritik Ketua Fraksi Otsus DPRPB terkait pembentukan Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Kota Sorong, Papua Barat Daya.
Dengan mengatasnamakan keluarga besar Imekko terlalu mengada-ada dan terkesan terlampau dibuat-buat demi kepentingan perorangan bukan kepentingan masyarakat Imekko secara keseluruhan.
“Khususnya bagi masyarakat Imekko, tidak perlu menanggapi serius pernyataan Ferry Onim yang mengatasnamakan Imekko. Sekali lagi itu hanya pendapat pribadinya saja,” tandas Marthen Nebore.[ARY]