Kepala Perwakilan BKKBN PB Kukuhkan Tim Percepatan Stunting di Raja Ampat

Bagikan berita ini

 

WAISAI-RAJA AMPAT, BeritaAktual.co – Kepala Perwakilan BKKBN Papua Barat, Philimona Maria Yarollo, S. Sos. M. Si resmi mengukuhkan tim percepatan stunting dan diseminasi hasil audit kasus stunting kabupaten Raja Ampat, bertempat di gedung wanita, Kota Waisai, Raja Ampat, Papua Barat Daya, Senin (17/4/2023).

Kegiatan yang digelar oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (PKKBN) Papua Barat dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Raja Ampat, guna menurunkan angka stunting di kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Philimona Maria Yarollo, S. Sos. M. Si dalam sambutannya menerangkan, program stunting merupakan program prioritas saat ini yang dilaksanakan secara berjenjang dari tingkat pusat hingga daerah-daerah.

Dijelaskan, Perpres No. 72 Tahun 2021 diperintahkan untuk membentuk tim dalam rangka upaya menurunkan angka stunting di seluruh Indonesia dan khususnya di Kabupaten Raja Ampat.

Melalui pengukuhan ini dia berharap program percepatan penurunan stunting semakin dikuatkan dalam membangun sinergitas lintas sektoral antara dinas terkait sehingga apa yang dituangkan dalam program dapat berjalan dengan baik.

Diungkapkan, dari status survei nasional, stunting di Indonesia berada di angka 21,6 persen. Adapun 3 tahun terakhir kasus stunting di wilayah Papua Barat mengalami kenaikan terutama pada Tahun 2021 yaitu sekitar 26,2 persen dan pada Tahun 2022 di angka 30,0 persen.

“Jadi setiap tahunnya mengalami kenaikan terus maka dari itu dengan dikukuhkan hari ini tim percepatan penurunan stunting diharapkan prevalensi angka stunting dapat turun setiap tahunnya,” bebernya.

Philimona menambahkan, program seribu hari pertama kehidupan merupakan program unggulan yang berawal ibu itu hamil sampai balita berumur 2 Tahun atau disebut juga golden age (usia emas balita), selanjutnya perkembangan balita dan ibu hamil itu harus benar benar diperhatikan dan didampingi oleh tim percepatan penurunan stunting untuk memastikan tumbuh dan berkembangnya balita.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam dalam sambutannya menyampaikan, stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dihadapi dunia, khususnya di negara berkembang seperti Indonesia.

Dikatakan, stunting menjadi suatu masalah karena berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya kematian, daya tahan tubuh yang rendah, kurangnya kecerdasan, perkembangan otak terlambat dan terhambatnya pertumbuhan mental. Stunting juga merupakan kegagalan pertumbuhan akibat akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama, mulai dari kehamilan sampai bentuk usia 24 bulan.

ORI atau sebutan akrab Orideko Iriano Burdam menyebut penurunan stunting ditetapkan sebagai program prioritas nasional, yang dengan pelaksanaannya dilakukan pendekatan multi-sektor, melalui sinkronisasi program-program nasional, lokal, dan masyarakat di tingkat pusat maupun daerah.

Presiden Republik Indonesia telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan stunting. Peraturan ini merupakan wujud komitmen pemerintah, dalam target mempercepat pencapaian penurunan stunting menjadi 14 persen pada 2024, sesuai amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024.

Dalam mencapai target tersebut kata ORI, penyelenggaraan percepatan penurunan stunting, perlu dibentuk tim yang bertugas melakukan koordinasi, mengevaluasi penyelenggaraan dan sinergikan percepatan penurunan stunting, dengan melibatkan lintas sektor di setiap tingkatan wilayah, mulai dari pusat, provinsi, kabupaten/kota hingga ke tingkat desa atau kelurahan, yang dikenal dengan Tim Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting atau TPPS.

“Dan pada kesempatan ini, saya memberikan apresiasi kepada semua pihak yang berperan dalam pembentukan TPPS Kabupaten Raja Ampat. Semoga dengan terbentuknya Tim Percepatan Penurunan Stunting dapat meningkatkan koordinasi dan konsolidasi di antara para pemangku kepentingan, OPD, akademisi, organisasi masyarakat, organisasi wanita, organisasi profesi dan juga media dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Raja Ampat, ” ungkapnya.

ORI berharap, dengan adanya koordinasi dan konsolidasi semua pihak, ini dapat membangun SDM yang unggul kesehatan dan juga gizi untuk generasi penerus bangsa, yaitu dengan memantau kesehatan bayi sejak dalam kandungan sampai dengan balita, serta penanganan terhadap kasus-kasus pada perkembangannya, dengan mengambil langkah-langkah cermat dan strategis sebagai solusi.

“Saya ucapkan selamat dan sukses kepada Tim percepatan penurunan Stunting yang telah dikukuhkan. Semoga diberi kekuatan dan kemampuan dalam menjalankan tanggung jawab yang mulia untuk pembangunan SDM Raja Ampat yang cerdas dan berkualitas,” tutupnya.

Hadir dalam pengukuhan tersebut, Sekda Raja Ampat, Kapolres R4, Dandim 1805 R4, Direktur RSUD R4, Kepala dinas DP3AKB R4, Danki Brimob Kompi IV Batalyon B Pelopor Sorong, tokoh agama sejumlah Pimpinan OPD Di Lingkup Pemerintah Kabupaten R4 dan sejumlah kader kader posyandu. [DAV]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.