Kota Sorong, BeritaAktual.co – Permasalahan sampah di kota Sorong seakan tidak pernah berujung. Namun kini dibawah kepemimpinan Pj Walikota Sorong George Yarangga seakan tidak ada yang akan terlewatkan, termasuk kasus permasalahan sampah yang tidak luput dari perhatian pria yang akrab disapa Kaka Nap ini.
Tak main-main, melihat permasalahan ini Pemerintah Kota Sorong membangun komunikasi aktif bersama Kementerian Dalam Negeri untuk melihat solusi tepat dalam menyelesaikan permasalahan sampah di kota Sorong.
Merealisasikan hal ini, Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah melakukan kunjungan kerja guna meninjau pengolahan sampah dan situasi serta kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Kamis siang, (15/06/23).
Meninjau tempat pengolahan sampah yang terletak di Dinas Kantor Kebersihan kota Sorong, Direktur Perencanaan, Evaluasi dan Informasi Pembangunan Ditjen Bangda, Iwan Kurniawan menyampaikan bahwa transformasi yang dikelola pemerintah Kota Sorong sudah sangat tepat, hanya butuh pengembangan yang baik agar dapat dikelola secara maksimal.
“Pak Wali, sudah bagus ini ada Bank sampah di kota Sorong. Ini kalau berkembang baik sangat membantu sekali,” ucap Iwan kepada Pj Walikota Sorong Yarangga.
Sementara, dari data yang diperoleh media ini, Bank Sampah Sorong Raya yang dikelola oleh yayasan Yayasan Ekosistem Regenerasi (Ymer) yang memulai sejak 2014 di Misool dan berpindah ke kota Sorong, yang mana setiap bulanya mampu mengirim 2 kontainer dengan bobot mencapai 7- 8 ton per kontainer dikirimkan ke Surabaya.
“Jadi sebelum covid-19 perbulannya pengiriman 1-2 kontainer jadi untuk satu kontainer terisi 7-8 ton, jadi kurang lebih rata-rata ada 16 ton yang kami kirimkan ke pabrik. Tapi saat covid kami sempat kurang lebih 3 tahun untuk kami aktif dan baru mengirim setelah terkumpul 3-4 bulan,” kata staf pemberdayaan di Bank Sampah Sorong Raya , Fidia.
Untuk biaya pengiriman sampah, Fidia mengaku berubah-ubahnya tiap tahun yang menjadi kendala cukup memberatkan pihak yayasan, sehingga nilai yang dikirimkan dengan beban biaya administrasi tidak seimbang sehingga terkadang tidak menutupi biaya operasional dan pengeluaran.
Usai melakukan peninjauan TPA Sorong, Direktur Perencanaan, Evaluasi dan Informasi Pembangunan Ditjen Bangda Iwan Kurniawan kembali menuturkan, kunjungannya beserta rombongan dalam rangka penanganan pengolahan sampah di kota Sorong untuk melihat secara langsung kondisi riil di lapangan.
“Selain perintah langsung dari kementrian. Kami di Kemendagri ada juga program yang mendukung dalam rangka untuk penguatan kelembagaan dan regulasi kemudian juga hubungannya dengan peningkatan pelayanan publik kepada masyarakat bagaimana masalah sampah ini bisa tertangani di Kota Sorong,” tutur Iwan sembari berharap pemerintah daerah khususnya kota Sorong dapat membangun komunikasi aktif agar mampu membangun kesadaran diri yang tinggi mengenai sampah.
Ditempat yang sama, Pj Walikota Sorong George Yarangga menyampaikan terimakasih kepada pihak Kemendagri yang telah melihat langsung proses penanganan dan kondisi TPA yang terletak di jalan Sorong – Makbon yang masih banyak membutuhkan berbagai sentuhan Infrastruktur.
“Mengatasi permasalahan sampah di kota Sorong bukanlah hal yang mudah, mengingat 70 persen diantaranya butuh kesadaran dan pola pikir masyarakat yang sadar terkait efek yang timbul akibat cara yang salah saat membuang sampah atau tidak pada tempatnya. Karena itu pemerintah tidak bosan-bosannya untuk masyarakat kota Sorong hendaknya membuang sampah pada tempat-tempat yang telah disediakan Pemerintah Kota Sorong,” pinta Pj Walikota Sorong.
Menindak lanjuti Program Kemendagri terkait Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sebelum ke TPA . Pemerintah Kota Sorong berkomitmen siap menyediakan tempat dengan kualifikasi luas dan kelayakan yang dibutuhkan demi penangan sampah yang lebih baik di kota Sorong.
“Jadi tadi kami mengunjungi rencana pembangunan TPS sebelum sampah-sampah dibuang ke TPA jadi nanti setelah dipilah yang dibuang di TPA hanya sampah residu saja. Sehingga mengurangi penumpukan sampah di TPA karena telah dikelola sebelumnya di hulu,” tandas orang nomor 1 di kota Sorong ini. [ARY]