KOTA SORONG, BeritaAktual.co – Sebanyak 200 orang peserta dari berbagai latar belakang mengikuti Pelatihan Pembuatan Biogas Skala Rumah Tangga yang dikembangkan melalui Program Peningkatan Kapasitas Pengguna Riset dan Inovasi yang diinisiasi oleh Anggota DPR-RI Komisi VII Fraksi Nasdem Rico Sia yang bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bertempat di Hotel Vega Sorong, Selasa (23/01/04).
Kegiatan secara resmi dibuka oleh Anggota DPR-RI Komisi VII Fraksi Partai Nasdem Rico Sia melalui Zoom Meeting ditengah kesibukannya yang cukup padat.
Biogas adalah alternatif yang digunakan untuk mengurangi konsumsi sumber energi berbasis ramah lingkungan.Energi yang dihasilkan biogas tidak menimbulkan polusi. Ini menjadikan biogas adalah pilihan tepat untuk mengurangi emisi rumah kaca. Meski belum banyak digunakan secara masif di Indonesia, biogas adalah solusi tepat pengganti energi fosil.
Tujuan sosialisasi ini adalah bersiap menuju energi mandiri sebagai ikhtiar mendorong ketersediaan energi di masa depan dimana sebagai langkah untuk mengawali peralihan dari elpiji ke biogas berkelanjutan sebagai solusi energi alternatif.
Presaetyadi selaku peneliti dan narasumber menuturkan Pelatihan Pembuatan Biogas Skala Rumah Tangga memiliki potensi pengembangan alternatif yang cukup baik, mengingat biogas merupakan alternatif dengan bahan baku yang sangat mudah di jumpai di masyarakat.
” Sebenarnya sampah makanan di Sorong ini menurut saya belum terlalu banyak, tapi bisa jadi contoh tempat-tempat lainnya karena pada umumnya sampah makanan hampir secara keseluruhan menjadi masalah yang mana bisa menimbulkan aroma tidak sedap sehingga butuh pengelolaan dan pemanfaatan yang tepat salah satunya melalui pembuatan biogas skala rumah tangga.”pungkas Presaetyadi saat di wawancarai awak media.
Lanjut Prasetyadi mengungkapkan untuk mendukung program berkelanjutan sebenarnya bisa menggandeng perusahaan-perusahaan swasta yang secara berkala telah melaksanakan program CSR .
Sementara Anggota DPR RI Fraksi Partai Nasdem Rico Sia melalui staf ahli Sem Marga Kebibe menjelaskan Gas yang dihasilkan dari teknologi biogas ini tidak kalah jika dibandingkan dengan api dari gas elpiji. Nyala api lebih terang dengan warna dominan biru keunguan.Ini menandakan bahwa api dikompor menyala dengan sempurna dan tentunya ekonomis serta hemat.
” Saya rasa ini sangat tepat sasaran sehingga bisa membantu masyarakat luas dalam pengelolaan sisa makanan untuk di sulap menjadi energi terbarukan yang hasilnya bisa untuk memasak berbagai kebutuhan sehari-hari didapur ” ucap Kebibe.(Ary)