Sorong,BeritaAktual.com Menyikapi dinamika politik di Kabupaten Maybrat sekaligus menciptakan politik yang santun, damai dan aman calon bupati Kabupaten Maybrat Kornelius Kambu S.Sos.,MSi menghimbau agar bacaleg yang maju dalam kontestasi pilkada menyatukan presepsi dan bersama-sama membangun kenyaman dalam setiap tahapan yang berlangsung. Hal tersebut disampaikan Kornelius Kambu kepada sejumlah awak media di hotel kyriad Kota Sorong Papua Barat Daya, Senin (27/05/24).
Kabupaten Maybrat yang identik menjadi daerah zona merah diharapkan dapat menjadi moment yang berbeda pada pilkada tahun ini. Menurut Kornelius memang tidak mudah menyatukan presepsi ditengah moment pilkada. Kendati demikian dirinya merasa semua bacaleg adalah orang hebat dan memiliki wawasan yang sangat luas sehingga yakin bisa bersama-sama bergandengan menciptakan politik yang sehat, aman, nyaman dan kondusif.
” Sebagai anak negeri saya sangat mendambakan politik yang sehat, aman, nyaman dan kondusif karena itu saya berharap seluruh bacaleg bersama-sama untuk memberikan edukasi dan ajakan positif dalam menciptakan politik yang santun dan damai di Kabupaten Maybrat ” Pungkas Kornelius.
Kornelius berharap moment pilkada di tahun 2024 kiranya bisa jadi warna baru yang dinamis dan selaras tanpa saling mencela atau membuat hal-hal yang dapat menimbulkan gesekan-gesekan di tengah para pendukung.
” ayo kita semua ciptakan pilkada santun dan damai di Kabupaten Maybrat sehingga menghilangkan pradigma-pradigma rawan dan menakutkan di Kabupaten Maybrat dan saya yakin kita semua bisa ” Ucap Kornelius.
Dirinya juga berharap pernyataan sikap tersebut bukan hanya sekedar digaungkan melainkan dapat dituangkan dalam pakta integritas sehingga melibatkan semua lapisan masyarakat diantaranya tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, tokoh perempuan dan sejumlah instansi terkait termasuk TNI-Polri.
Selain itu kepada semua bacaleg diharapkan dapat memiliki sikap ksatria dan supportif dalam bertarung dalam kontestasi pilkada Bupati Maybrat.
” Saya berharap semua kontestan ini memiliki sifat Ksatria dan bersama-sama sepakat tidak mempersoalkan jika terjadi sengketa pilkada dan tidak ada ketidak puasan yang harus berakhir di Mahkamah konstitusi (MK) Dan lebih legowo lagi ketika terjadi selisih suara dan menerima dengan lapang dada hasil suara yang nantinya diperoleh ” tutup. (Mrn)