SORONG, BeritaAktual.co – Usai beberapa waktu lalu ditemukan di Sorong Papua Barat Daya, kini peredaran uang palsu kembali ditemui di Kepulauan Misool, Kabupaten Raja Ampat. Kamis, (02/02/23).
Sejumlah uang palsu pecahan Rp 10.000 (1 lembar),Rp 50.000 (1 Lembar) dan Rp.100.000 (1 lembar) pertama kali diketahui Waode Halimah pemilik salah satu kios kelontong yang menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga, awalnya Wa Ode tidak mencurigai uang yang dibelanjakan oleh pembeli, dirinya baru sadar setelah mengamati bentuk, warna serta tekstur uang yang tidak lazim, dan setelah diteliti ternyata benar uang yang digenggamnya merupakan uang palsu.
“Saya baru sadar uang ini uang palsu, saat dibelanjakan kemarin, kalau tara salah siang atau malam saya tidak berpikir sampai ke arah sana, tetapi tiba-tiba entah apa sepintas kok seperti beda setelah saya amati baik-baik ternyata benar uang palsu, perbandingan uang asli dari pecahan 10 ribu, 50 ribu dan 100 ribu ternyata banyak menemui perbedaan berdasarkan hal tersebut saya lapor ke bapak Suhardi sebagai Bhabinkamtibmas disini,” jelas Waode.
Atas laporan tersebut, Kepolisian Raja Ampat melalui Bhabinkamtibmas, Bripka Suhardi Paroy membenarkan bahwa salah satu warga di kampung Dabatan merasa dirugikan akibat peredaran uang palsu yang digunakan saat berbelanja di kios milik salah satu warga.
“Untuk kasus peredaran uang palsu tersebut benar, kami menindak lanjuti ini berdasarkan laporan warga setempat yakni atas nama ibu Waode Halimah yang diduga menerima uang dari beberapa pembeli yang berbelanja di kios miliknya, namun saat itu Waode belum menyadari uang yang digunakan saat bertransaksi dan baru menyadari, ketika secara tidak sengaja melihat secara kasat mata bentuk dan teksturnya beda dari bentuk uang asli, setelah diamati dan diperiksa secara teliti ternyata benar uang tersebut palsu. Lalu dirinya langsung menelpon saya selaku bhabinkamtibmas untuk kembali memastikan benar dan tidaknya uang palsu tersebut,” jelas Suhardi. Kamis, (02/02/23).
Bripka Suhardi menambahkan, setelah dilakukan penelusuran serta menghimpun keterangan sejumlah warga peredaran uang palsu tersebut, dicurigai uang palsu berasal dari luar kampung yang diduga digunakan sejumlah orang saat kapal penumpang bersandar di pelabuhan dan berbelanja di kios milik warga.
Melalui kejadian ini dirinya mengimbau agar masyarakat dapat lebih teliti lagi saat menerima uang dari siapapun khususnya orang asing atau orang yang baru pertama kali ditemui dan dikenal. [ARY]