SORONG,BeritaAktual.co- Puluhan pedagang yang rata-rata mama-mama asli papua melakukan aksi palang jalan di sekitaran pasar sore dengan cara membentangkan kayu hasil bongkaran lapak-lapak yang biasa digunakan berjualan, Rabu (14/08/24).
Kejadian bermula saat lapak-lapak yang biasa digunakan sebagai tempat jualan di bongkar oleh RT dan warga sekitar yang saat itu terpaksa dibongkar lantaran diduga sebagai penyebab terjadinya banjir,karema sampah yang diakibatkan aktifitas jual beli terkesan dibiarkan hingga menyumbat saluran darinase yang berdampak merendam rumah -rumah warga yang berada di sekitaran jalan masuk Gereja Katedral Santo Bernadus, kelurahan malawele, distrik Aimas Kabupaten Sorong Papua Barat Daya.
Margaretha Kehek salah satu pedagang menuturkan sangat menyayangkan tindakan pembongkaran yang dilakukan oleh RT setempat terkesan sepihak tanpa melibatkan maupun berkoordinasi dengan pedagang yang memiliki lapak-lapak jualan.
” Jadi tadi aksi kami mulai dari pemalangan hingga mendatangi kantor lurah malawele karena bentuk kekecewaan kami,jujur kami tidak terima piring makan kami di porak-porandakan secara sepihak oleh RT setempat tanpa melibatkan, terlepas dari apapun permasalahannya, setidaknya anggap dan hargai kami yang sehari-hari mencari sesuap nasi disitu” tegas Margareta kepada sejumlah Awak media.
Aksi mediasi diantara pedagang dan RT serta Pemerintah setempat yang digelar di kantor lurah malawele Kabupaten Sorong Papua Barat Daya, menyepakati sejumlah opsi salah satu diantaranya lapak yang dibongkar harus dibangun kembali seblum sore hari, agar mereka dapat kembali melakukan aktifitas berjualan.
” Pokoknya lapak kami harus dibangun kembali karena itu merupakan sumber pendapatan kami, apabila tidak diindahkan sampai siang ini, kami akan melakukan aksi pemalangan jalan kembali menuntut dan memperjuangkan hak kami.” Tegas Margaretha.
Hingga berita ini diturunkan sekira pukul 14.00 WIT warga kembali melakukan aksi pemalangan di sekitar area pasar sore, pemalangan ini dilakukan hingga aksi tuntutan mereka dipenuhi.(ary)